(Denpasar,newindonesiatourism)- Pohon Gada masih asing di kalangan masyarakat Bali. Di Indonesia ini masih sangat langka bahkan sempat diberitakan hanya tumbuh di tiga tempat saja. Dilansir dari news.detik.com tertanggal 25 Nop 2017, pohon Gada adalah hanya bisa dijumpai di tiga tempat yakni Istana Bogor, Istana Gebang Blitar dan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Selang beberapa tahun Pohon Gada juga diberitakan oleh media online metropolis.id tumbuh di Aceh Timur.
Pohon Gada berasal dari Benua Afrika dengan bahasa latin Kegelia africana. Konon pohon ini memiliki kasiat untuk pengobatan yaitu buahnya berkasit untuk obat sakit kulit dan menurunkan kadar gula.

Menarik pada Senin (15/3/2021) siang, Ketua DPC. PHRI Kabupaten Tabanan I Gusti Bagus Damara yang kebetulan sedang berlibur bersama keluarga di kawasan Wisata Sanur Bali mengabarkan kepada redaksi newindonesiatourism.com bahwa ada pohon Gada tumbuh sumbur di salah satu hotel berbintang di kawasan wisata internasional Sanur. Tidak itu saja Bagus Damara juga mengirimkan poto dan video via WhatApp berdurasi kurang lebih 30 detik. Sejak itu lah kami pertama kali mendengar nama pohon Gada.
Dilaporkan pohon Gada tumbuh di halaman Hotel Puri Santrian Sanur, tingginya sekitar 8 meter dengan ukuran batang berdiameter sekitar 30 cm. Bentuk buahnya seperti “Gada” (Senjata tokoh Bima dalam pewayangan-red) bergelantungan dengan tangkai buah yang panjang menjuntai seperti tali sehingga buahnya hampir menyentuh permukaan tanah. Bisa jadi pohon Gada yang tumbuh di Hotel Puri Santrian Sanur ini adalah pohon Gada satu-satunya di Bali. Kalaupun ada ditanam di tempat lain di Bali jumlahnya pasti masih sedikit dan hitungan jari.
Disamping buahnya berkasiat untuk pengobatan, pohon Gada juga memiliki cerita mistis dan sejarah. Konon pohon Gada memiliki aura positif yaitu bisa membuat pikiran menjadi tenang saat duduk di bawahnya. Pohon Gada juga tercatat sebagai “pengingat” sejarah, pada tahun 1970 pohon Gada yang tumbuh di Istana Bogor atas inisiatif kakak kandung Bung Karno yaitu Ibu Wardoyo bibitnya di bawa ke Istana Gebang Blitar Jawa Timur dan ditanam tepat saat peringatan 40 hari wafatnya Presiden Sukarno atau pada tanggal 31 Juni 1970.

Sementara kabar dari ketua PHRI Kabupaten Tabanan Bagus Damara tentang pohon Gada yang tumbuh di Hotel Puri Santrian Sanur bertepatan dengan Ngembak Geni yaitu 1 hari setelah Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1943 yang jatuh pada Minggu 14/3/2021) percis setahun awal genting-gentingnya Pandemi Covid-19 di Bali. Seperti kita ketahun kawasan Sanur merupakan salah satu kawasan yang menyimpan petunjuk-petunjuk peradaban tua di Bali. Terbukti di kawasan Belanjong Sanur terdapat prasasti berangka tahun 835 Caka atau 913 Masehi yang dikeluarkan oleh Raja Bali saat itu yang bernama Sri Kesari Warmadewa. Disebutkan pula dalam prasasti Belanjong kata “Walidwipa” yang merupakan sebutan untuk Pulau Bali. Catatan penting dalam prasasti Belanjong ini selanjutnya dapat memberi petunjuk waktu dalam mengungkap sejarah Bali dimasa lalu.
Nah, dengan adanya kabar pohon Gada tumbuh subur di halaman Hotel Berbintang Puri Santrian Sanur percis setahun masa Pandemi Covid-19 juga menjadi “pertanda” bahwa Covid-19 akan segera berlalu dan pariwisata Bali akan berangsur pulih? kita tunggu kabar selanjutnya ! (nit01).